Tugas Agama Islam


BAB:1   SEWA-MENYEWA/UPAH-MENGUPAH

ARTI, LANDASAN DAN HUKUM HIJARAH
1.       Arti ijarah
Menurut etimologi,ijarah               (menjual manfatat ).
Demikian pula artinya menurut  terminologi sbb:
  1. ulama hanafi
عَقْدُعَلَ آلمَنَا فِعِ بِعَؤْضٍ
Artinya: Akad atas suatu kemanfaatan dengan penganti .’’
  1. Ulama Asy-Syafi’iyah
عَقْدُ عَلَ مَنَفَعَة مَقْصُودَةٍ مَعْلُومَةٍ مُبَاحَةٍ قَابِلَةٍ لِلْبَذْلِ وَالْإِاَحَةِ بِعَوْضٍ مَعْلُومٍ
artinya:
’’Akad atas suatu kemanfaatn yang mengandung maksud  tertentu dan mubah,serta menerima penganti atau kebolehan dengan penganti  tertentu.’’

  1. Ulama Malikiyah  habilah
تَمْلِيكُ مَنَافِعِ شَيْءٍمُبَاحَةٍ مُدَّةً مَعْلُومَةً بِعَوْضٍ
Artinya:
menjadi milik suatu kemanfaatan yang mubah dalam waktu tertentu dengan penganti
  1. Landasan syara’
  1. al-qur’an
فَاِنْ اَرْضَعْنَ لَ كُمْ فَأْتُوهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ
Artinya: jika mereka menyusukan (anak-anak mu)untukmu,maka berikanlah mereka upahnya.’’
  1. Syarat  Sah Ijarah
  1. Adanya keridaan dan kedua pihak yang akad
Syarat ini didasarkan pada firman allah SWT
يَاَأَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوالَاتَأكُلُوْااَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّااَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ  ##النساء:29##
Artinya :Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakai harta sesamamu dengan jalan yang batal, kecuali kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan suka sama suka. (QS:Annisa’:29)
  1. Ma’qud ‘Alaih bermanfaat dengan jelas sbb:
1. Penjelasan manfaat
2. Penjelasn waktu
3. Sewa bulanan
4. Penjelasan jenis peker jaan
5. Penjelsan waktu

d). Kemanfaatan menurut  syara’

dalam kaidah fiqih dikatakan     اَلإِسْتِءْجَارُعَلىَ الْمَعَاصِى لَايَجُوزُ
e). tidak meyewa untuk pekerjaan yang di wajibkan kepadanya
contohnya: meyewa orang untuk shalat  fardu ,puasa,dan dll.

F). Tidak mengambil manfaat bagi diri orang yang di sewa
tidak meyewakan diri untuk  ketaatan  sebab manfaat dari ketaatan tersebut adalah untuk dirinya

sebab tidak sesuai dengan mafaat pohon yang di maksu dalam ijarah .

4.       Syarat barang sewaan (Ma’qud ‘alaih )
   Adalah: dapat di pegang atau di kuasai

5. Syarat  ijarah (Upah)
Pendpat ulamak’ syarat ijarah  sbb:
1.       Berupa harta tetap yang dapat di ketahui
2.       Tidak boleh sejenis dengan barang manfaat dari ijarah .

6. Syarat yang kembali pada syarat yang tidak di perlukan dalam akad  
              7. Syarat kelaziman
Syarat-syarat sbb:
1.       Ma’qud ‘alaih (barang sewaan terhindar dari cacat )
2.       Tidak ada unsur yang dapat membatalkan akad.
C. SIFAT DAN HUKUM  IJARAH
1.       Sifat ijarah
Menurut  ulama’ hanafiyah ,ijarah adalah akad lazim yang di dasarkan pada firman ALLAH  SWT :   اَوفُوأبِالعُقُودِ yang boleh di batalkan
pembatalan tersebut di kaitkan  pada asalnya ,bukan di dasarkan pada
pemenuhn akad.
2.       Hukum ijarah  
Hukum ijarah sahih adalah :tetapnya kemanfaatan bagi penyewa ,dan tetapnya upah  ijarah termasuk ijarah jual beli pertukaran .

D. PEMBAGIAN DAN HUKUM  IJARAH
1)      Hukum sewa menyewa
a)      Ketetapan hukum Akad dalam ijarah
Menurut ulama’ hanafiiyah , ketetapan akad ijarah adalah kemanfaatan yang sifatnya mubah.
b)      Cara pemanfaatan  barang sewaan
                                                              I.            Sewa rumah
                                                            II.            Sew tanah
                                                          III.            Sewa kendaraan

c)       Perbaikan barang sewaan
Menurut ulama’ hanafiyah jika barang disewakan rusak sprti pintu dll, pemilik berkwajiban memperbaiki  tetapi tdak boleh di paksa .pa bila mau tidak di beri upah (sukarela).
d)      Kewajiban peyewa setelah habis masa sewa  .antara lain:
·         Menyerahkan kunci jika yang di sewakan rumah
·         Jika yang di sewakan kendaraan ,ia harus menyimpanya kembali di tempat asalnyaNG
2)      Hukum Upah –mengupah
Menurut ijarah ‘ala al-a’mal yakni jual beli jasa
a.       Ijarah khusus
Yaitu:ijarah yang di lakukan pekerja .hukumnya orng  yang bekerja tadak boeh bekerja  selain orang yang membrinya upah.
b.      Ijarah musytarik
Yaitu ijarah yang di lakukan bersama-sama atu melalui kerja sama .

E.  TANGGUNG JAWAB YANG DI SEWA (AJIR)DAN GUGURNYA UPAH
a.       Ajir khusus
Yang di jlskan di atas adlah orang yang bekerja sendiri dan menerima  upah sendiri  sprti pembntu rmah tangga.
b.      Ajr musytarik
ajir musytarik seperti para pekerja di pabrik.
3)      Gugurnya Upah
A.      Jika benda ada di tagan ajir
B.      Jika benda berada di tangan peyewa
4)      Pengekangan barang
Ulama hanafiyah membolehkan ajir untung mengenkang barang yang telah dia kerjakan ,sampai dia mendapat upah.

F. PERBEDAAN DIANTARA YANG AKAD
            Sering kali terjadi perbedaan pendapat antara kedua pihak  yang melakukan akad (sewa meyewa )tentang jumlah upah yang harus di terima atau di berikan padahl ijarah di kategorikan sahih.apabila terjadi perdedaan keduanya sebelu di terimanya jasa ,keduanya harus bersumpah .
            G. AKHIR IJARAH
Sebenarnya tentang penghbisan ijarah telah di sigung pembahasan terdahu.
A.      Menurut ulama’ hanafiyah
B.      Pembatalan akad
C.      Terjadinya kerusakan pada barang yang di sewa.
D.      Habis waktu ,kecuali kalu da unzur.


BAB:2 PIJAM MEMINJAM(ARIYAH) DAN QARAD

1.PIJAM MEMINJAM  (ARIYAH )
A.      Pengertian  dan landasan Ariyah
1.       Pengertian ariyah
Menurut etimologi ,ariyah adalah (عَارَ )datang dan pergi
Menurut terminologi  syara’ ulama’ fiqih  antara lain :
·         Menurut syarkhasyi dan ulama malikiyah
تَمْلِيْكُ الْمَنْفَعَةِ بِغَيْرِعَوْضٍ
                        Artinya:pemilik atas manfaat (suatu benda )
·         Menurut ulama ‘Syafi’iyah dan hambaliyah
اِبَاحَةُالْمَنْفَعَةِ بِلَا عَوْضٍ
            Artinya:pembolehan(untuk mengambil )manfaat

2.       Landasan syara’
·         AL-quran
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى(الماءدة:2)
            Artinya:dan tolong menolonglah  kalian dalam kebajikan dan taqwa .
·         As-sunnah
Dalam hadist  bukhari dan muslim dari anas  di nyatakan bahwa rasulallah SWT.telah meminjam kuda Abu  Thalhah ,kemudian beliu menendarainya.
B.       Rukun dan Syara’ Ariyah
1.       Rukun Ariyah
                Secara umum jumhur ulama’ fiqih  menyatakan bahwa  rukun ariyah ada 4:
·         Mu’ir(meminjam )
·         Musta’ir (yang meminjamkan)
·          Mu’ar(barang yang di panjam )
·         Shighat suatu yang menunjukan kebolehan untuk mengambil manfaat  .
2.       Syarat ariyah
Ulama fiqih  mensyaratkn akad ariyah sbb:
·         Mu’ir berakal sehat
·         Pemegan barang oleh peminjam
C.       Hukum (ketetapan)Akad Ariyah
1.       Dasar Hukum Ariyah 
                Menurut kebiasaan (urf) ariyah dapaat di artikan dalam 2 cara yaitu:
·         Secara hakikat
Ariyah adlah:meminjamkan barang yang dapat yang di ambil manfaatnya  tanpa merusak zatnya.
·         Secara majazi
Ariyah secara majasi adalah pijam –meminjam benda-benda yang berkaitan dengan takaran ,timbangan ,hitungan dll.
2.       Hak memanfaatkan Barang pinjaman (Musta’ar)
                Jumhur ulama’ selain Hanafiyah berpendapat bahwa  musta’ar dapat mengambil  manfaat barang sesuai izin mu’ir (orang yang memberi pinjaman)
·         Ariyah Mutlak
Yaitu pinjam meminjam barang yang dalam akadnya (transaksi)tidak  persyaratanya apapun .
·         Ariyah M ukayyad
Ariyah mukayyad adalh meminjamkan suatu barang yang di batasi dari segi waktu dan dan kemanfaatanya ,hak di syaratkan pada kedua /salah salah satunya .
3.       Sifat ariyah
Ulama’  hanafi;iyah ,safi’iyah  berpendapt bahwa hak kepemilikan peminjam barang adalh hak tidak lazim .
4.       Tanah yang di pinjam untuk di buat bagunan atau di tanami   
D.      Ihwal ariyah ,apakah tanggungan atau amanat ?
Ulama’ hanafiyah berpendapat bahwa barang pinjaman itu merupakan amanat bagi paminjam.
Sebab tujuan peminjaman barang itu di tunjukan untuk kemaslahatan umum
1.       Mu’ir  Masyarakat peminjam harus bertangung jawab
2.       Ariyah berubah dari amanah kepada tanggungan
3.       Biya  pengembalian  Barang

2.QARAD
A. Pengertian Qarad
Secara etimologi garad adalah potongan
§  Landasan syara’
                Qarad di perbolehkan dalam islam yang di dasarkan  As-sunnah dan ijma’
Ø  As-sunnah
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص.م. قَالَ: مَامِنْ مُسْلِمٍ يُقْرِضُ مُسْلِمًاقَرضًا مَرَّتَيْنِ اِلَّاكَانَكَصَدَقَةٍحَرَّةً.
                Artinya :dari ibn Mas’ud bahwa rasulullah SAW Bersabda tidak ada seorang muslim yang menukarkan  kepada seorang muslim qarad dua kali ,maka seperti sedekah sekali. (HR.Ibn Majjah dan Ibn Hibban).
Ø  Ijma’
Kaum muslimin sepakat bahwa qarad di perbolehkan dalam idlam .hukum qarad adalah di anjurkan (madhud) bagi muaqrid dan mubah bagi muqtarid berdasarkan hadis juga ada hadis lainya.
§  Pelaksanaan dan shight
Qarad di pandang sah apabila di lakukan terhadap barang-barang yang di perbolehkan syara’ selain itu ,qarad pun di pandang sah setelah adanya ijab dan kabul.
§  Kyiar dan penagguhan
Ulama syafi’iyah dan hanabillah berpendapat bahwa dalam qarad tidak ada khiyar adalah membatalkan akad,sedangkan dalam qaradnya.
Ulama hanafiyah menanguhkan 4 qarad sbb:
1.       Wasiat,: untuk penanguhan sejumlah harta dan di tanguhkan pembayaran selama setahun,maka ahli waris tidak boleh mengambil pengantinya  dari muaqtarid sebelum habis waktu setahun.
2.       Diasingkan,qarad di asingkan kemudian pemilik menanguhkan sebab penanguhan pada waktu di haruskan .
3.       berdasarkan keputusan hakim.
4.       hiwayah,yaitu pemindahan utang.
§  Barang yang sah di jadikan Qarad
Ulsms hanafiyah berpendapat bahwa qarad di pandang sah pada harta mitsil,yaitu sesuatu yang di jadikan perbedaan yang menyebabkan  terjadinya perbedan Nilai.
§  Hukum (ketetapan) qarad
Menurut imam Abdul hanafiah dan muhamad qarad menjadi tetap setelah pemegang atau penyerahan .

§  tempat membayar Qarad
Ulam’ fiqih sepakat qarad harus di bayar di temapat terjadinya akad secara sempurna.namun demikian ,boleh membayarnya  di tempat lain apabila tidak ada keharusan untuk membawanya atau memindahkan ,juga tidak halangan di jalan.
§  Qarad manfaat
Menurut pendapat paling unggul dari ulama’ hanafiyah ,setiap qarad pada benda yang mendatang kan manfaat di haramkan jika memakai syarat.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
كَانَ لِى عَلَ رَسُوْلِ اللهِ ص.م.حَقٌّ فَقَضَانِى وَزَادَنِى.
Artinya:
“akumemiliki hak pada Rasulullah SAW… kemudian beliau membayarnya dan menambah untukku.” (HR. Bukhari dan Muslim)



Komentar

Translate

Postingan populer dari blog ini

Makalah Drainase Perkotaan

Tugas Resume Irigasi dan Bangunan Air