Makalah Drainase Perkotaan
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim…
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena
dengan rahmat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Maksud dari penyusunan makalah ini
adalah sebagai salah satu komponen penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah
satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah drainase
perkotaan, serta dengan harapan untuk
memotivasi penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang
berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
Makalah ini, penulis sajikan untuk
mengingatkan kembali akan pentingnya mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep
pembelajaran ini akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan cara belajar atau aspek-aspek pembelajaran.
Terima kasih kepada dosen mata kuliah
drainase
perkotaan atas
segala bimbingannya, sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah
ini.
Akhir kata, penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi kami semua dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Mataram,25
November 2011
Penulis
ABDURRAHMAN WAHID
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
DAFTAR ISI
.……………………………………………………………
BAB I : PENDAHUL UAN ………………………………………………………
- Latar Belakang ………………………………………………………
- Maksud dan Tujuan ………………………………………………………
- Rumusan Masalah ………………………………………………………
BAB II : DEFINISI DRAINASE …..…………………………………………
BAB III : MACAM-MACAM
DRAINASE……….………………………………
- Menurut Asalnya ………………………………………………………
- Menurut Letak Saluran ………………………………………………
- Macam Drainase Menurut Konstruksi ……………………………………
- Menurut Fungsi Drainase ……………………………………………
BAB
IV : JENIS-JENIS
DRAINASE ………………………………………
- Land dan smoothing ……………………………………………………
- Drainase acak (Random Field Drains) ……………………………………
- Drainase Paralel (Parallel Field Drains) …………………………………
- Drainase Mole ………………………………………………………
BAB
V : PENTINGNYA
DRAINASE DIKAWASAN PERKOTAAN ………
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Kota merupakan
tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas, maka untuk
menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus ada sanitasi yang memadai,
misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut genangan air hujan dapat
disalurkan sehingga banjir dapat dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak
ganguan kesehatan pada masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak akan
terganggu.
Drainase merupakan
suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah yang
berpenduduk padat seperti di perkotaan.Drainase juga merupakan salah satu fasilitas dasar
yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan
komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya).
Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang
berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan
atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.Drainase juga
diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya
dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air
yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat
yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
Dari sudut
pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang
dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman,
nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk
mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah
permkaantanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai
pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah
becek, genangan air dan banjir.
2.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan
dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami
sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa mengaplikasikannya di
lapangan.
Tujuan dari tugas
untuk memberikan persoalan kepada mahasiswa sedemikian rupa sehingga mahasiswa
tersebut dapat atau mampu untuk merancang sistem penyaluran air dalam kota, dimana rancangan disesuaikan
dengan kriteria disain dan memenuhi
kaidah-kaidah perencanaan.
3.
Identifikasi Masalah
Ruang lingkup dari tugas ini adalah
sebagai berikut:
a.
Definisi drainase
b.
Macam-macam drainase
c.
Jenis saluran drainase
d.
Pentingnya drainse di kawasan perkotaan.
BAB II
DEFINISI
DRAINASE
Drainase yang berasal dari kata kerja
'to drain' yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air, adalah terminologi
yang digunakan untuk menyatakan sistim-sistim yang berkaitan dengan penanganan
masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan tanah.
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di
permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat
oleh manusia.
Dalam bahasa
Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong
di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi
pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik
pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya
dengan aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan.
Semua hal yang menyangkut kelebihan
air yang berada di kawasan kota sudah pasti dapat menimbulkan permasalahan
drainase yang cukup komplek. Dengan semakin kompleknya permasalahan drainase di
perkotaan, maka di dalam perencanaan dan pembangunan bangunan air untuk
drainase perkotaan, keberhasilannya tergantung pada kemampuan masing-masing
perencana. Dengan demikian di dalam proses pekerjaan memerlukan kerjasama
dengan beberapa ahli di bidang lain yang terkait.
Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam
suatu konteks pemanfaatan tertentu.
Sedangkan drainase perkotaan adalah ilmu drainase yang meng-khususkan
pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi Lingkungan
Fisik dan Lingkungan Sosial Budaya yang ada di kawasan kota tersebut. Drainase
perkotaan merupakan sistim pengeringan dan pengaliran air dan wilayah perkotaan
yang meliputi : Pemukiman, kawasan industri & perdagangan, sekolah,
rumah sakit, & pasilitas umum lainnya, lapangan olah raga, Lapangan
parkir, instalasi militer, instalasi listrik & telekomunikasi, pelabuhan
udara, pelabuhan laut,sungai
serta tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota. Dengan demikian
Kriteria Desain drainase perkotaan memiliki ke-khususan, sebab untuk perkotaan
ada tambahan variabel design seperti : keterkaitan dengan tata guna lahan,
keterkaitan dengan master plan drainase kota, keterkaitan dengan masalah sosial
budaya (kurangnya kesadaran masyarakat dalam ikut memelihara fungsi drainase
kota) dan lain-lain.
BAB III
MACAM-MACAM
DRAINASE
1. Menurut Asalnya
Menurut asalnya drainase dibedakan
menjadi saluran alam (natural)
dan saluran buatan (artificial).
2. Menurut Letak Saluran
1. Drainase Permukaan
a. Drainase Memanjang
b. Drainase Melintang
2. Drainase Bawah Permukaan
Drainase bawah
permukaan mempunyai fungsi utama yaitu untuk menampung dan membuang air yang
masuk ke dalam strukur jalan, sehingga tidak sampai menimbulkan kerusakan pada
jala.
3. Macam Drainase Menurut Konstruksi
- Saluran terbuka
- Saluran tertutup
4. Menurut Fungsi Drainase
- Single Purpose
- Multi Purpose
BAB IV
JENIS-JENIS
DRAINASE
1.Land dan
smoothing
Land
grading (mengatur tahap kemiringan lahan) dan Land smoothing (Penghalusan
permukaan lahan) diperlukan pada areal lahan untuk menjamin kemiringan yang
berkelanjutan secara sistematis yang dibutuhkan untuk penerapan saluran
drainase permukaan
Studi
menunjukan bahwa pada lahan dengan pengaturan saluran drainase permukaan yang
baik akan meningkatkan jarak drainase pipa sampai 50%, dibandingkan dengan
lahan yang kelebihan air dibuang dengan drainase pipa tanpa dilakukan upaya
pengaturan saluran drainase permukaan terlebih dahulu.
Untuk
efektifitas yang tinggi, pekerjaan land grading harus dilakukan secara teliti.
ketidakseragaman dalam pengolahan lahan dan areal yang memiliki cekungan
merupakan tempat aliran permukaan (runoff) berkumpul, harus dihilangkan dengan
bantuan peralatan pengukuran tanah
Pada
tanah cekungan, air yang tak berguna dialirkan secara sistematis melalui:
- Saluran/parit (terbuka) yang disebut sebagai saluran acak yang dangkal (shallow random field drains)
- Dari shallow random field ditch air di alirkan lateral outlet ditch
- Selanjutnya diteruskan kesaluran pembuangan utama (Main Outlet ditch)
Outlet
ditch: umumnya saluran pembuangan lateral dibuat 15 – 30 cm lebih dalam dari
saluran pembuangan acak dangkal.
Overfall
: jatuh air dari saluran pembuangan lateral ke saluran pembuangan utama dibuat
pada tingkat yang tidak menimbulkan erosi, bila tidak memungkinkan harus dibuat
pintu air, drop spillway atau pipa
2. Drainase
acak (Random Field Drains)
Di
bawah ini merupakan gambar yang menunjukan pengelolaan untuk mengatasi masalah
cekungan dan lubang – lubang tempat berkumpulnya air. Lokasi dan arah dari
saluran drainase disesuaikan dengan kondisi tofografi lahan. Kemiringan lahan
biasanya diusahakan sedatar mungkin, hal ini untuk memudahkan peralatan traktor
pengolah tanah dapat beroperasi tanpa merusak saluran yang telah dibuat. Erosi
yang terjadi pada kondisi lahan seperti diatas, biasanya tidak menjadi masalah
karena kemiringan yang relatif datar. Tanah bekas penggalian saluran, disebarkan
pada bagian cekungan atau lubang – lubang tanah, untuk mengurangi kedalaman
saluran drainase.
3. Drainase Paralel (Parallel Field Drains)
Drainase
ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan kemiringan kurang dari 1% –
2 %, system saluran drainase parallel bisa digunakan. System
drainase ini dikenal sebagai system bedengan. Saluran drainase dibuat secara
parallel, kadang kala jarak antara saluran tidak sama. Hal ini tergantung dari
panjang dari barisan saluran drainase untuk jenis tanah pada lahan tersebut,
jarak dan jumlah dari tanah yang harus dipindahkan dalam pembuatan barisan
saluran drainase, dan panjang maksimum kemiringan lahan terhadap saluran (200
meter). Keuntungan dari system saluran drainase parallel, pada lahan terdapat
cukup banyak saluran drainase. Tanaman dilahan dalam alur, tegak lurus terhadap
saluran drainase paralel. Jumlah populasi tanaman pada lahan akan berkurang
dikarenakan adanya saluran paralel. Sehingga bila dibandingkan dengan land
grading dan smoothing, hasil produksi akan lebih sedikit. Penambahan jarak
antara saluran paralel, akan menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena
jarak yang lebar menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang
lebar membutuhkan saluran drainase yang lebih besar dan dalam. Bila lebar
bedding 400 m, maka aliran akan dibagi dua agar lebar bedding tidak lebih dari
200 m. Pada bedding yang lebar, harus dibarengi dengan land grading dan
smoothing. Pada tanah gambut, saluran drainase paralel dengan side slope yang
curam digunakan adalah 1 meter. Pada daerah ini biasa dilengkapi dengan
bangunan pengambilan dan pompa, bangunan pintu air berfungsi untuk
mengalirkan air drainase pada musim hujan.
Pada
daerah dataran tertentu ditemukan sistem khusus dari jarak saluran paralel, 2
saluran diletakkan secara paralel dengan jarak 5-15 meeter. Tanah galian
saluran diletakkan diantara kedua saluran tersebut, dimanfaatkan sebagai jalan
yang diperlukan pada saat pemeliharaan saluran.
4. Drainase Mole
Drainase
mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang konstruksinya
tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus menggali tanah, cukup
dengan menarik (dengan traktor) bantukan baja bulat yang disebut mol yang
dipasang pada alat seperti bajak dilapisan tanah subsoil pada kedalaman
dangkal. Pada bagian belakang alat mole biasanya disertakan alat expander yang
gunanya untuk memperbesar dan memperkuat bentuk lubang
Tidak
semua daerah terdapat usaha-usaha pertanian atau perkebunan memerlukan irigasi.
Irigasi biasanya diperlukan pada daerah-daerah pertanian dimana terdapat satu
atau kombinasi dari keadaan-keadaan berikut :
- Curah hujan total tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan air.
- Meskipun hujan cukup, tetapi tidak terdistribusi secara baik sepanjang tahun.
- Terdapat keperluan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang dapat dicapai melalui irigasi secara layak dilaksanakan baik ditinjau dari segi teknis, ekonomis maupun sosial.
BAB V
PENTINGNYA
DRAINASE DI KAWASAN PERKOTAAN
Drainase yang
berasal dari bahasa Inggris drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras,
membuang, atau mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, drainase secara umum
dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan
air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi
dari suatu kawasan/lahan, sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu.
Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah
dalam kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase menyangkut tidak hanya air
permukaan tapi juga air tanah.
Secara umum,
sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan
atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Dirunut dari
hulunya, bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor
drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor
drain), saluran induk (main drain), dan badan air penerima (receiving
waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bangunan lainnya, seperti
gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu
air, bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa. Pada sistem yang lengkap,
sebelum masuk ke badan air penerima, air diolah dahulu di instalasi pengolah
air limbah (IPAL), khususnya untuk sistem tercampur. Hanya air yang telah
memenuhi baku mutu tertentu yang dimasukkan ke badan air penerima, sehingga
tidak merusak lingkungan.
Saat ini sistem
drainase sudah menjadi salah satu infrastruktur perkotaan yang sangat penting.
Kualitas manajemen suatu kota dapat dilihat dari kualitas sistem drainase yang
ada. Sistem drainase yang baik dapat membebaskan kota dari genangan air.
Genangan air menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan jorok, menjadi sarang
nyamuk, dan sumber penyakit lainnya, sehingga dapat menurunkan kualitas
lingkungan, dan kesehatan masyarakat.
Dari sudut pandang yang lain, drainase
adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota
dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat.
Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan
air (sumber air permukaan dan bawah permkaantanah) dan atau bangunan resapan.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan
tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.
Kegunaan
saluran drainase antara lain :
- Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.
- Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
- Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
- Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.
Sebagai salah satu sistem dalam
perencanaan perkotaan, maka sistem drainase yang ada dikenal dengan istilah
sistem drainase perkotaan. Drainase perkotaan didefinisikan sebagai ilmu
drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat
kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial-budaya yang ada di kawasan kota.
Drainase
perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah
yang meliput:
a.Permukiman.
b.Kawasanindustridanperdagangan.
c.Kampusdansekolah.
d.Rumahsakitdanfasilitasumum.
e.Lapanganolahraga.
f.Lapanganparkir.
g.Instalasimiliter,listrik,telekomunikasi.
h. Pelabuhan udara.
b.Kawasanindustridanperdagangan.
c.Kampusdansekolah.
d.Rumahsakitdanfasilitasumum.
e.Lapanganolahraga.
f.Lapanganparkir.
g.Instalasimiliter,listrik,telekomunikasi.
h. Pelabuhan udara.
Komentar
Posting Komentar