Canvas Coffee

Edisi terbaru dari Atma Night Design dengan pembaruan Profil dengan nama Langkah Merah Screen Painting.

Coba-coba buat vector pake coreldraw...

Mengapa kau harus selalu menghindar dariku? Apakah kau sudah bosan mekihat rambut kusut ini? Tega ya… Tapi walaupun kau tidak ada cinta dengan diri ini Aku akan menyayangimu dengan cintaku Aku tak peduli sakit hati ini Aku akan peduli sama kebahagiaanmu manisku Ada aku atau tidak ada aku disampingmu Aku hanya mau bilang aku sayang kamu Ntah dari mana cinta ini datanng Akupun tak tau dari mana asalnya Meskipun kau bertanya mengapa? Aku akan jawab Entahlah.. .

Hening malam menyambut senja   Ketika ku berdiri di perapian mengingat dirimu sayangku Dan meratapi langit kian mendung   jelang   hujan Bisikan angin tak terdengar saat itu Sebelum habisnya sebatang rokok di tanggan ini Bibir ini tak tahan lagi untuk menghabisinya Aku tak tau harus bagai mana? Saat dirimu berada di kejauhan sana ntah tak mengingatku Karna ku tak mampu lagi mendekapmu sayangku Andai kau tau bibirmu itu manis saat kau tersenyum Andai kau tau matamu indah bagai mutiara senja Aku tak ingin berbagi dengan siapapun Aku ingin kau memberikannya padaku seorang.

Kaos ini milik kawan PMB di Green Haramain yaitu pembibitan berjuta-juta pohon yang ada di Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra yang terletak di Narmada Lombok barat, Anda bisa memiliki kaos keren seperti yang di atas dengan menyablon di Atma Night Design . Jngan lupa menghubungi kami di- 087864335347. Orderan kami tunggu,,,,!!!!!!!!!!!!

Ya… kau menang malam ini Tapi kau bukan dewa untuk di dewa-dewakan atau dipuja-puja Tapi kau hanya tuang rusuk yang membuat hatiku menangis dan ersenyum Dan mengapa aku harus secinta ini kepadamu Padahal kau dan aku hanya mahluk tukhan yang kecil dan tak bisa apa-apa Aku juga   juga tidak tau apakah kau bisa tersenyum malam ini Ini hanya   ungkapan untuk memberikan sedikit sinyal untuk kau pikirkan Karna kau begitu istimewa dalam diriku Sehingga hati ini menggoreskan cinta tapi tak sempat di ucapkan bibir.

Lukisan hidup yang terukir dalam cermminan jiwa Dengan pepohonan beruah lebat Setangkai mawar dengan keharumannya ia menyengat Dan ku coretkan tinta warna dalam ukiran kehidupan Sehingga hidup ini indah dan penuh keharmonisan Kemudian kuhapuskan tinta hitam putih hidupku Dengan semagat hidup yang penuh antusias tinggi Ku atur dan ku genggam sekelompok orang Sehingga mereka mengikuti perjalanan hidupku Dongan keharmonsian mereka akan hanyut dalam genggamanku Dan mereka takkan terlepaskan sampai hidupku terhenti dalam sebuah karya seni tuhan.

Inilah cerita hidup ku yang terbengkelai Dengan sepatah senyuman redup Bagai bunga yang tak pernah tersirami air bertahun lamanya Dan tak pernah merasakan kehidupan yang tak tersinari mentari Ini bukan pilihan hidupku Dan aku harus memilih Hidup gersang ini akan ku jalani untuk sementara waktuku Dan aku harus berlari menuju kehidupan baruku Pintu itu masih terbuka lebar untukku Tak perlu diketuk dan tak perlu didobrak Layaknya pintu kamar yang tekonci rapat Inilahh pilihan hidupku dan akan   ku jalani

BAB I LIMBAH B-3 DI INDONESIA Pendahuluan             Penulis membuat makalah ini merupakan tugas yang di berikan pada mata kulah bahasa Indonesia. Makalah ini dibuat dengan “Penaturan limbah B-3 di Indonesia”. Makalah ini dilengkapi dengan kasus mengenai pencemaran  wilayah tertentu yang terkena limbah B-3 . Dilihat dari segi keilmuan hukum ligkungan merupakan suatu gabungan antara ilmu Ekonomi, Hukum dan Pengetahuan Alam. Di dalam makalah ini penulis membahas mengenai pengertian limbah B-3, mengapa limbah B-3 begitu berbahaya bagi manusia sehingga begitu menakutkan dan harus dilakukan pengawasan yang ketat pada perusahaan-prusahaan yang menghasilkan limbah B-3. Dalam makalah ini penulis lebih banyak mengambil fakta-fakta dari intenet, hampir semua fakta yang diberikan berasal dari media tersebut oleh karena itu hanya beberapa saja uyang menurut penulis sesuai dalam pembatasan dalam makalah. Metode analisis yang dilakukan oleh metode kualitatif, hal ini dikarenakan keterba