Aku Sekarang
Hari-hariku yang tiada hari tanpa
istirahat, tubuhku terasa seperti mesin yang setiap hari dihidupkan kemudian
menyala dan malamya berhenti beraktifitas. Sebelum semuanya terasa bosan, aku
harus menikmati semua ini dengan sabar dan iklas, aku sadar inilah yang di
namakan kehidupan yang normal, dan harus ku hadapi apa adanya.
Aku memang harus berjuang
akhir-akhir ini karna ada yang harus aku tanggung jawabkan setelah kedua orang
tuaku lepas tanggung jawab dariku, aku harus membiayai adik-adik ku untuk bersekolah
karna tidak mungkin lagi aku selamanya membebankan semua ini kepada orang
tuaku, sudah saatnya mereka menikmati kehidupan yang layak untuk dinikmati,
seperti duduk santai di kursi depan dan berpacu untuk beribadah kepada tuhan menikmati
indahnya iman kepada tuhan.
Sudah selayaknya mereka menikmati
perjuangannya yang selama ini ia perjuangkan kepadaku sehingga aku biasa
seperti sekarang ini, begitu besar perjuaganya aku tidak bias melupakan itu. Ah
aku rasanya ingin menangis mengingat hal ini, aku merindukan mereka aku rindu
mencium tangan keduanya, mengucapkan salam kala aku pulang dan ingin keluar
rumah. Duuuuh perutku terasa kosong ni,,, aku jadi teringat masakan ibu, tiak
salah lagi orang-orang mengatakan masakan paling enak adalah masakan ibu.
Komentar
Posting Komentar